1. Beranda
  2. Hukum

Polres Subang Dinilai Tidak Mampu Basmi Preman, Kekerasan Terhadap Wartawan Terjadi Kembali Di Subang

Oleh ,

AKURAT News - Kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi di Subang Jawa Barat, Peristiwa pengeroyokan terhadap wartawan terjadi pada tanggal 26 Oktober 2024 dan 31 Oktober 2024.

Peristiwa pertama terjadi pada tanggal 26 Oktober 2024 menimpa Cecep Yuliardi dan Yusrizal wartawan dari organisasi Forum Wartawan Jaya Indonesia (FWJI).

Peristiwa bermula saat korban hendak melakukan investigasi terkait maraknya Gas Oplosan di wilayah hukum Subang Jawa Barat.

Diketahui Yusrizal adalah salah satu korban terparah, Ia mendapatkan hantaman benda tumpul dibeberapa bagian tubuh dan kepala.

Atas peristiwa tersebut Dua korban harus dilarikan ke RSUD Subang untuk menjalani perawatan, pada hari yang sama, korban membuat laporan Polisi ke polresta Subang dengan Nomor LP/B/574/X/2024/SPKT/POLRESSUBANG) POLDAJAWABARAT, tertanggal 26 Oktober 2024.

Cecep Yuliardi selaku ketua FWJ Indonesia korwil Tangerang Kota
segera mengadukan perihal insiden tersebut kepada ketua umumnya, yakni Mustofa Hadi Karya atau yang biasa disapa Opan pada tanggal 27 Oktober 2024.

Mendapatkan aduan terjadinya insiden tersebut, Mustofa atau yang biasa disapa Opan akhirnya mengutus beberapa pengurus FWJ Indonesia ke Subang untuk mengkonfirmasi ke pihak polres Subang.

Selanjutnya, Pada hari Kamis tanggal 31 Oktober 2024 perwakilan dari FWJ Indonesia datang berniat untuk mendatangi Polres Subang, Kedatangan pengurus FWJ Indonesia tersebut sebagai solidaritas terkait adanya insiden pengeroyokan terhadap Anggota FWJ Indonesia yang terjadi di wilayah hukum Polres Subang.

Pengurus yang diutus oleh Ketua Umum FWJ Indonesia datang berjumlah 7 orang, setibanya mereka di depan kantor Disnaker pada pukul 11.00 Wib
yang lokasinya berseberangan dengan kantor Polres Subang, disituhlah insiden kedua kembali terjadi.

"Kami lagi asik makan dan ngopi, tiba-tiba datang sekelompok orang tak dikenal, tanpa basa-basi mereka langsung menyerang kami,"ujar Rosyid.

Rosyid juga menambahkan bahwa jumlah mereka sekitar 50 orang, Insiden yang menimpa dirinya cukup cepat, seperti sudah terlatih,"tandasnya.

Tidak puas memukuli Rosyd dan Ade, kawanan preman tersebut juga memukuli Sogi Sasmita selaku Dewan Pengawas DPP FWJ Indonesia.

Dalam insiden pengeroyokan itu, Sogi mengatakan dari 7 orang pengurus FWJ Indonesia Korwil Jakut, Hanya 3 orang yang kena sasaran, yakni dirinya, Rosid dan Ade Karjono.

Atas insiden tersebut para korban membuat laporan ke Polda Jawa Barat dengan Laporan polisi Nomor LP/B/480/X/2024/SPKT/Polda Jawa Barat, tertanggal 31 Oktober 2024.

"Saya berharap Polda Jawa Barat serius dalam menangani laporan terkait pengeroyokan terhadap wartawan, Dan kami juga berharap agar Polda Jawa Barat agar dapat segara menangkap para pelaku."ujar Sogi Sasmita.

Berita Lainnya