Kasus 3 Anggota Polisi Ditembak Mati Anggota TNI, Polisi Dinilai Coba-coba menelanjangi TNI

Kasus 3 Anggota Polisi Ditembak Mati Anggota TNI, Polisi Dinilai Coba-coba menelanjangi TNI
Kasus 3 Anggota Polisi Ditembak Mati Anggota TNI, Polisi Dinilai Coba-coba menelanjangi TNI

"Menangkap tentara itu sesuatu yang sangat berbahaya. Dia bisa melawan. Tidak boleh polisi dengan begitu mudahnya menangkap tentara. Harus laporan Polisi Militer. Kemudian Pom TNI yang ambil tindakan, bukan polisi. Dan dalam hal perkara hukum, TNI itu objeknya peradilan militer. Jadi yang mengusut PM (bukan TNI diperiksa/ditanya-tanya polisi)," jelas Soleman Ponto kepada jurnalis.

Soal alat bukti yang diminta polisi sebagai konfirmasi bahwa polisi telah mendapat setoran sejumlah uang sebagaimana pengakuan pelaku, Soleman Ponto berargumen, salah satu bukti setor uang kep polisi itu adalah, arena sabung ayam yang sampai kejadian penembakan masih berdiri utuh.

Artinya, sambung Soleman Ponto, jika pelaku tidak pernah setor uang sejak awal, maka arena sabung ayam pasti sudah dibongkar sejak dulu-dulunya. Dan tidak perlu menunggu sampai hari H penembakan, yang mengakibatkan matinya 3 anggota polisi itu.

Soleman Ponto lebih jauh menyebut, dua hari sebelum sisi kepala polisi ditembak pelaku, korban sempat marah-marah yang berlangsung arena sabung ayam.

Emosi polisi itu, lanjut Soleman Ponto, lantaran gagalnya permintaan tambahan setoran pelaku, dari Rp. 10 juta per minggu menjadi Rp. 20 juta per minggu.

"Karena pelaku tidak sanggup mengabulkannya, terus polisi mengancam mau membawa pasukan dari Polsek dan Polres (dimungkinkan tujuannya untuk mengobrak-abrik/membongkar/menutup arena sabung ayam)," jelas Soleman Ponto lagi.

Kepada jurnalis Soleman Ponto pun sempat bc audio visual berdurasi 01 menit 12 detik, berisi seorang pria dengan tshirt merah bercelana pendek, sedang murka di sebuah lokasi yang diduga sebagai arena sabung ayam.

Di sisi-sisi lain dalam arena tersebut, terdapat banyak pria dewasa berdiri maupun duduk-duduk di bangku bambu yang melingkungi arena sabung.

Pada umumnya mereka berambut cepak, dengan seragam kemeja warna biru dongker. Di bagian punggung kemeja itu bertulisan bordir warna putih berbunyi: "Fight Crime". Diduga, besar kemungkinan meraka adalah anggota polisi.

Belum ada konfirmasi, video tersebut apakah merujuk pada peristiwa judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, atau di tempat lain yang tidak terhubung dengan kasus yang aktual saat ini. Yang jelas, terdengar samar audio ayam jantan berkokok bersahut-sahutan.

Selanjutnya 1 2 3 4
Penulis: Bambang
Editor:Redaksi

Baca Juga