Bersatunya Dua Gubernur Legendaris, Ahok dan Anies untuk Melawan Jokowi
AKURAT News - Dalam perkembangan politik yang mengejutkan, dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, tampak menunjukkan tanda-tanda kolaborasi.
Langkah ini memunculkan spekulasi luas di masyarakat dan kalangan pengamat politik, terutama mengingat sejarah rivalitas mereka yang diwarnai isu sentimen identitas.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai bahwa bersatunya Ahok dan Anies dapat dilihat sebagai upaya konsolidasi kekuatan untuk menghadapi mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Yang mempertemukan mereka, menurut saya, adalah Jokowi. Keduanya mungkin memandang Jokowi sebagai rival politik bersama,” ujar Adi seperti dikutip dari kanal YouTube resminya pada Jumat, 3 Januari 2025.
Ahok dan Anies pernah menjadi simbol polarisasi di masyarakat, terutama saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok, yang kala itu menjabat sebagai petahana, menghadapi tekanan besar akibat kasus penistaan agama yang memicu gelombang aksi massa.
Di sisi lain, Anies dianggap sebagai simbol oposisi yang mampu menghimpun dukungan dari kelompok yang mengkritik Ahok, dengan tagline “bela umat bela ulama.”
Namun, dalam dinamika politik, tidak ada yang benar-benar permanen. Adi menyebut bahwa kolaborasi ini, meskipun mengejutkan, tidak mustahil terjadi.
“Bagi banyak pihak, ini adalah kejutan. Tetapi politik tidak pernah lepas dari kalkulasi kepentingan. Saat ini, Ahok dan Anies mungkin menemukan titik temu yang sebelumnya tidak terlihat,” tambahnya.
Menurut Adi, politik tidak pernah sepenuhnya tentang agama atau keimanan. “Tidak ada politik yang bertujuan meningkatkan kadar keimanan seseorang. Politik adalah tentang kekuasaan. Segala instrumen, termasuk sentimen agama, kerap digunakan untuk memenangkan pertarungan,” jelasnya.
Komentar