Dua Prajurit TNI Gugur, Gerombolan OPM Lancarkan Serangan di Intan Jaya

Gerombolan OPM
Gerombolan OPM

AKURAT News - Gerombolan separatisme OPM melakukan serangan terhadap kendaraan taktis TNI di wilayah Kampung Mamba dan Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, Sabtu sore (19/04/2025) pukul 15.00 WIT.

Dalam insiden itu sipil bersenjata OPM mengklaim, serangan tersebut mengakibatkan gugurnya dua prajurit TNI serta beberapa personel terluka. Kendaraan taktis yang ditumpangi prajurit TNI juga disebutkan mengalami kerusakan.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan serangan sporadis di area konsentrasi patroli keamanan TNI itu dalam Siaran Pers yang diterima jurnalis melalui pesan pendek, Minggu pagi (20/04/2025) pukul 04.09.

"Dalam penyergapan tersebut kami berhasil menembak dua aparat militer Indonesia, hingga tewas. Dan lainnya luka-luka. Kendaraan taktis yang ditumpanginya juga hancur," klaim Sambom.

Sesaat setelah melakukan serangan mendadak itu, sebutnya, pihak OPM kembali dalam taktik 'diam' dalam siaga gerilya tetap di wilayah konflik, guna mengantisipasi serangan balasan militer Indonesia.

Namun, lagi-lagi OPM menunjukkan sikap ambivalen dan bias dalam menerjemahkan konflik bersenjata untuk mencapai cita-citanya. Yang mana, TNI menurut OPM, diminta berperang dengan cara dan keinginannya.

Indikasi itu secara empiris terungkap dalam beberapa kali Siaran Pers yang dikirimkannya.

Sebagaimana disampaikan Sambom dalam Siaran Pers yang diterima media ini beberapa jam lalu, pihak OPM memohon agar pasukan TNI tidak melakukan serangan menggunakan bom dan amunisi berat lainnya.

OPM melalui Sambom juga meminta, prajurit TNI dalam melakukan serangan tidak menggunakan helikopter dan drone yang dilengkapi persenjataan penghancur.

"Jika berani masuk medan perang, kami siap melawan militer Indonesia (dalam proporsi) senjata lawan senjata (pistol dan laras panjang). Jangan menggunakan bom, helikopter, drone dan perlengkapan berat lainnya," tukas Sambom.

Dikatakannya, serangan tak terduga itu dilakukan gerilyawan OPM Kodap VIII di bawah pimpinan Mayor OPM Yosua Maiseni.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Bambang
Editor:Redaksi

Baca Juga